Sensei Ferhat

Deru angin dari sang pemutar angin elektronik membuat kebisingan *halah! Maksudnya kipas angin. Membuatku ogah-ogahan buat bangun dari kasur.
Oh, magnetku...jiwaku...idamanku..kaulah segala-galanya.
Cuaca di luar sangat terik. Membuatku semakin malas beranjak.
Hari ini hari Ahad, seperti biasa ada kelas menulis di RumCay (Rumah Baca Hasilkan Karya), aku meraih handphone yang tergeletak di ujung meja belajar, kupastikan sekali lagi. Sambil menggulir inbox sms yang dikirim oleh FLP Aceh Center, "Hmm..pemateri kelas nulis hari ini diisi oleh Sensei Ferhat," aku bergumam sambil berpikir sejenak.
"Ikut ngga, ya? Tapi cuaca lagi panas-panasnya di luar,"
Aku melirik inbox lagi, tapi kali ini materi kelas nulisnya berbeda.
Fiuuhh..
Baiklah, aku harus beranjak bangun!
Hoaaammzz...*nguap segede mulut hiu.
Eits!
Bangun ayo bangun!!

Jeng...jeng..jeng...!

Nah, lho!
Sang Sensei telah duduk di singgasananya dengan tatapan jumawa. Menatap pasti ke arah hadirin kelas menulis, dan aku! baru mau masuk ke dalam.
Alamakjang!
Telat lagi..

Jeng...jeng...jeng...

"Assalamu'alaikum..." Ucapku sambil mengangguk takzim.
Semua menoleh, "Wa'alaikum salam,"
"Silakan masuk, jangan sungkan-sungkan," Ucap Sensei tenang.

"Nggg...maaf, saya terlambat," Ucapku prihatin kepada diri sendiri *Jadi sangsi, apakah aku masih diberi toleransi? *telat melulu nih, bocah!

Sensei membuka materi kelas nulis, semua sibuk menyalin dan berpikir. Materinya terus mengalir, jenius sekali.
Meski Sang Sensei menerangkannya dengan sangat rilex, materinya mudah dicerna dan penuturan Sang Sensei yang tidak bertele-tele. *salah satu prinsip juga buatku karena aku tidak suka mendengarkan sesuatu yang bertele-tele.
Kini tiba saatnya, kami hadirin kelas menulis untuk membuat satu karangan yang sesuai dengan materi kelas nulis.
Takjub!
Semua berpikir dalam diam.
Mengkhayal.
Membangun imajinasi.
Mengalir lancar jaya....

Wow! Hal ini semakin membuktikan hipotesa *ck, halahh! kalau Penulis jarang berbicara, sibuklah mereka dengan imajinasi.

Diam..
Masih hening...
Tanpa suara...

Sang Sensei mengamati para hadirin yang sibuk menggores tinta di atas kertas putih..

"Waktu tinggal 15 menit lagi, ayo segera siapkan.." Ucap Sensei mengingatkan.

Namun demikian semua masih sibuk dengan imajinasinya dan menuliskan imajinasinya di lembaran kertas..

Hening..

-Bersambung....

Komentar

Postingan Populer